.... sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (Filipi 4 : 11)
Yup, kemaren ini timbul rasa gak puas dengan diri sendiri, n rasa iri dengan orang laen. Melihat adek gue mendapat gadget Samsung Galaxy Note dari kantornya (okelaa .. membeli, tapi dengan harga muraaah), huhu .. (ToT)..jadi kepengen ... Emang seh, sepele, n gue antara butuh-gak butuh gadget itu .. tapi kerennya gak nahan boo ..
Terus mulai melihat diri sendiri. Mulai hopeless. Karena klinik tempat gue bekerja adalah perorangan, n rasanya gaji gak bakal naik-naik. Mulai lagi melihat sekeliling gue yang tanpa bekerja, kok bisa dapat y mobil dari orang tuanya? Atau si B, tanpa perlu kerja susah-susah kaya gue, dah dapat perusahaan ini-itu dari orang tuanya .. Atau si C, abis lulus dari FK, gak perlu tuh kerja banting tulang. Nyari kerja antara mau dan gak mau, perlu dan gak perlu. Malah status fb-nya dipenuhi dengan travelling ke sana-kemari ...
Sementara melihat ke diri gue sendiri, gak puas dengan gaji, gak puas dengan keadaan .... Pengen punya mobil (sebenarnya emang butuh seh), pengen bisa travelling dengan puas tanpa perlu lihat kondisi finansial, ingin bisa menjalani hidup tanpa perlu pusing2 dengan kerjaan, dan makin lama makin bertambah rasa iri dengan orang lain dan rasa tidak puas dengan diri sendiri. Akibatnya? Yup, ga ada ubahnya dengan bangsa Israel. Gerutuan yang -walaupun ga gue ucapkan- tapi di hati nee rasanya penuh banget. Berat banget! N gak ada lagi sukacita ataupun rasa terima kasih kepada Tuhan.
Gak bilang ke Tuhan apa-apa soal ini, but He knows (tidak ada yang tersembunyi dari-Nya). N suatu pagi, lagi scroll page FB, liat-liat update status, mata gue tertumbuk dengan ayat dari LilinKecil.com ..Simpel, tapi ngena banget.
Kalo dilihat ayat lengkapnya, kaya gini neeAku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan ( Flp 4 :11)
4:11 | Actually, I don't have a sense of needing anything personally. I've learned by now to be quite content whatever my circumstances. |
4:12 | I'm just as happy with little as with much, with much as with little. I've found the recipe for being happy whether full or hungry, hands full or hands empty. |
Degg! Iya y, Paulus, yang menulis ayat itu, dulu tuh seorang yang sangat dihormati di dalam lingkungannya. Tapi saat menulis ayat ini, bukan saat dia sedang memiliki segala sesuatu, tetapi karena dia tahu rasa kelaparan, tau rasanya terombang-ambing tanpa harapan di dalam kapal di tengah badai yang mengamuk, tau rasanya direndahkan orang, tau segala macam rasa yang gak enak.
Iya y, Cindy yang bodoh! Tuhan sudah memberi banyak, sangat banyak, terlampau banyak dalam kehidupan Cindy. Tapi Cindy terlalu berfokus pada apa yang tidak Cindy miliki daripada apa yang Cindy miliki. Sekali lagi diajari untuk selalu belajar bersyukur di dalam segala keadaan. Segala, bukan hanya ketika memiliki sesuatu, ketika mendapatkan sesuatu, dan banyak ketika lainnya. Bersyukur karena masih ditegur dan diingatkan oleh-Nya!
O y, selain ayat itu, ada satu lagi tulisan yang menohok ..lagi blog walking, n terbaca satu karya yang pas banget dengan keadaan Cindy sekarang, yang mengajarkan Cindy untuk selalu bersyukur atas keadaan Cindy sekarang, dan tidak hanya melihat ke atas aja, tapi juga melihat ke bawah. Yuk, silakan lihat di sini!
(ingin tahu ucapan syukur teman-teman yang lain? Silakan klik di sini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/