Tak berlebihan jika pecinta alam bawah laut ingin setidaknya
sekali menjejakkan kaki di Derawan. Salah satu surga di Kalimantan ini terkenal
untuk beberapa wisata alam yang tidak ada di tempat lain, Danau ubur2
air tawar dan kura-kura hijau adalah beberapa dari pesona Derawan. Belum lagi keindahan biota laut yang menawan dan
beraneka ragam. Saya pun, pecinta snorkeling sejak mencoba nya di Karimunjawa,
memasukkan Derawan sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi. My life bucket list ...
Mei 2015, the dream comes true. Yess .. finally I can go to Derawan, bersama 2 teman saya. Persiapan untuk pergi termasuk minim, berbeda dengan Hongkong-Schenzhen-Macau yang penuh dengan detail. Untuk Derawan, kami hanya perlu memesan tiket pesawat dan mencari travel agent local.
Mengapa tidak mengurus sendiri? Mungkin pertanyaan itu hinggap di benak para traveler sekalian. Ini beberapa alasan mengapa menyerahkan pada travel agent :
- Peserta yang ikut sedikit (dari kami hanya 3 orang), jadi biaya pasti sangat mahal jika private. Menyewa boat untuk pulang pergi, boat untuk berkeliling antar pulau, peralatan snorkeling, dll. Jika ikut travel agent, mereka akan “menjodohkan” dengan para peserta lain, sehingga cost bisa ditekan.
- Ingin praktis. Indonesia termasuk negara berkembang, dengan sistem transport yang -jujur saja- kurang memadai, Daripada buang waktu dengan mengurus segala sesuatunya sendiri dan belum tentu pilihan kita bisa dipercaya, jadi lebih baik menyerahkan semua ke travel agent yang bisa dipercaya. Kebetulan teman saya mendapat travel agent dari saudaranya yang sudah pernah pergi ke sana, jadi lebih bisa dipercaya laa.
·
Tiket pesawat Garuda-Berau pp Rp 3.000.000 an
(persisnya berapa lupa)
·
Hostel dan travelling, termasuk boat, peralatan
snorkeling, makan 4 hari 3 malam Rp
2.300.000
· Biaya tambahan lain : Rp 200.000 – Rp 300.000 (jajanan dan oleh-oleh)
· Biaya tambahan lain : Rp 200.000 – Rp 300.000 (jajanan dan oleh-oleh)
Ok, cukup sudah basa-basi tentang Derawan. Now, the most interesting part of an adventure is the journey itself. Here's my jouney at Derawan ................
DAY 1 (14 Mei 2015) : DEPARTURE
Perjalanan menuju Derawan sama serunya dengan saat menjelajah kepulauan Derawan. Bagaimana tidak? Jalur darat, laut, udara .... semua ada dalam 1 hari.
Pertama, kami naik pesawat dari bandara Soetta menuju Berau, transit di Balikpapan. Untuk menuju Derawan, bisa mengambil dua rute : melalui Berau atau Tarakan. Biarpun tiket menuju Tarakan lebih murah, akhirnya kami memilih Berau karena perjalanan nya lebih singkat (takut mabok di jalan). Ok, sampai di Berau, harus diakui bandaranya sangat bagus biarpun di tengah belantara.
Tiket GA Jakarta- Berau |
Dari Berau, kami dijemput travel agent dan menempuh perjalanan darat 3 jam. Siapkan antimo, karena perjalanan darat ini seperti lagu Ninja Hatori. Literally melewati gunung dan lembah, namun perjalanan tidak membosankan bagi saya karena banyak hal baru yang bisa dilihat. Jalan menuju pelabuhan bagus sekali, mulus tanpa lubang.
Sesampainya di pelabuhan, kami naik speed boat sekitar 30 menit menuju kepulauan Derawan. Yup, perjalanan laut pun tak kalah menarik dibandingkan perjalanan darat. Karena boat cepat yang dinaiki terbuka, lautan luas melingkupi kami. Ditambah lagi angin laut yang menyegarkan.
Boat yang mengangkut dari pelabuhan ke Pulau Derawan |
Di kepulauan Derawan, speed boat langsung berlabuh tepat di depan bungalow. Kami langung dianter ke bungalow kecil tempat kami menginap.
Bungalow yang jadi tempat tinggal 4 hari ke depan |
Keadaan dalam bungalow, dengan AC dan kamar mandi en suite |
Pemandangan ke laut lepas dari jembatan antar bungalow |
Hari pertama kami hanya berjalan-jalan mengelilingi pulau, kepo melihat ke penginapan lain dan berbaur dengan penduduk local. Seperti desa nelayan lainnya, ada penyewaan sepeda, jualan perhiasan kerang, kain bali, baju renang, celana pantai, kain Bali. Wisata kuliner di Derawan yang unik adalah sate cumi dan kerang, dengan harga cukup murah (Rp 2.000 per tusuk).
Malamnya, kami diajak ke suatu tempat, yang sangat gelap. Duduk di tepi laut, ternyata untuk menunggu penyu yang naik ke daratan. Sambil menunggu, kami menikmati gugusan bintang yang jarang terlihat di kota besar. Memang kalau menuju pulau seperti ini, salah satu kesenangan saya adalah melihat langit malam yang penuh bintang.
DAY 2 n 3 (15-16 Mei 2015): MENJELAJAHI KEPULAUAN DERAWAN
Ada 4 pulau besar di Derawan : Pulau Sangalaki, Pulau Maratua, Pulau Kakaban, dan Tanjung Gosong. Ada legenda juga mengapa pulau2 besar tersebut dinamakan demikian.
Kegiatan utama dalam wisata ini adalah snorkeling dan menjelajah pulau. Dibandingkan dengan Karimaunjawa dan Lombok, lebih banyak wisata alam di Derawan. Selain snorkeling, kita bisa menuju danau di tengah pulau tempat ubur-ubur, meloncat ke dalam danau bawah tanah, dan menembus gua dalam tebing untuk sampai ke teluk kecil.
PULAU KAKABAN, tempat danau ubur-ubur yang terkenal itu. Kami menyusuri tangga menuju tengah pulau untuk sampai di danau yang penuh ubur-ubur transparan.
Ubur-ubur transparan jarak sangat dekat |
Menggenggam longgar |
Dari danau ubur-ubur, kami diajak ke GUA HAJI MANGKU. Uniknya gua ini terletak di bawah tanah, namun terbuka. Untuk masuk ke gua ini harus nyebur dari ketinggian 3m. Ya, gua ini dipenuhi oleh air laut. Perlu keberanian bagi saya untuk bisa nyebur, dan nyebur ini optional. Memberanikan diri, akhirnya bisa juga nyebur biarpun gemetaran.
GOSONG PULAU PANJANG.
Ini adalah obyek wisata berupa dataran yang timbul hanya jika laut surut. Kalau difoto dari atas (dari langit), seakan kita berada dikelilingi laut. Saya tidak terlalu excited di sini karena di Karimunjawa pun ada.
GOSONG PULAU PANJANG.
Ini adalah obyek wisata berupa dataran yang timbul hanya jika laut surut. Kalau difoto dari atas (dari langit), seakan kita berada dikelilingi laut. Saya tidak terlalu excited di sini karena di Karimunjawa pun ada.
Foto bareng grup perahu bareng |
PULAU MARATUA
Kami berkeliling ke pulau Maratua, dimana ada resort bagus. Kita bisa berjalan-jalan gratis di sekitar resort nya, Untuk menginap, siapkan saja kurang lebih 500 USD. Sudah pasti nope laa, untuk ukuran saya yang tergolong wisatawan kere.
Menuju laut lepas dari Pulau Maratua |
Jembatan menuju resort pulau Maratua, pas lautnya lagi surut. Seharusnya resort itu di atas laut. |
Bungalow mahal pulau Maratua |
Pantai pasir putih pulau Maratua |
PULAU SANGALAKI, tempat penangkaran penyu.
LAGUNA KEHE DAING, salah satu obyek wisata yang oke banget menurut saya di Derawan. Untuk mencapai laguna ini, kita harus "menembus" tebing.
LAGUNA KEHE DAING, salah satu obyek wisata yang oke banget menurut saya di Derawan. Untuk mencapai laguna ini, kita harus "menembus" tebing.
Jalan masuk menuju laguna,.. itu, lubang yang pendek ... Berpose sebelum masuk gua
|
Lagunaaaa
|
Sisanya, kami habiskan dengan snorkeling di sana sini. Biota lautnya paling bagus dari semua tempat snorkeling yang pernah saya kunjungi. Berwarna-warni dan beraneka ragam. Sayangnya, kalau di bawah air susah berfoto dan hasilnya juga kurang bagus. Jadi, tidak ada dokumentasi snorkeling.
DAY 4 (17 Mei 2016) : KEPULANGAN
Pas pulang, rasanya tidak ada yang istimewa. Rute sama seperti saat berangkat. Untuk oleh-oleh pun tidak ada yang bisa dibeli, jadi bawaan saat pergi sama dengan bawaan saat pulang.
Kesan tentang Derawan?
Worth it banget biarpun lebih mahal daripada ke luar negeri. Tentunya makin ok ada bungalow yang lebih baik namun terjangkau. Kulinernya pun perlu ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/