Kamis, 15 September 2011

Pasien Tengah Malam, Bencana atau Percaya?

Semua ini dimulai dari percakapan antara seorang dokter (D) dengan si pasien (P). Latar belakangnya (settingnya ceritanya) merupakan sebuah klinik jaga 24 jam pada jam 01.00 MALEM. Harap diresapi kata Malemnya n jam 1) ...wkwkw .. biar lebih menghayati ceritanya ..

(Pasien menunggu di bangku luar, sementara beberapa menit kemudian, muncullah si dokter dengan mata sepet mengantuk dan baju jaga -- berupa baju ruang operasi dengan warna lain, yang biasa dipakai dokter2 di Grey Anatomy itu lhoo ... )
D : Bu P?
P : Y dok. (trus masuklah si ibu k ruang periksa).
D : (basa basi sebentar, mempersilakan duduk dan menanyakan identitas). Lalu ..... Kenapa, Ibu?
P  : Ini Dok, batuk. Tenggorokan saya nyeri sekali.
D : Dari kapan batuknya, Ibu?
P : Dari tadi sore, Dok ... 
D : (dalam hati ... bukannya dateng dari tadi sore ... grrrr ... xxxxx ... ) ..

Anamnesa (tanya jawab dengan pasien) masih berlanjut, tapi muka si dokter dah bete, ditambah dengan nada yang agak judes. :)
Adegan di atas bukan drama lho. It's real! N kejadiannya terjadi. Pada siapa? Tentu, pada yang menceritakannya, alias saya. Pasalnya, dalam seminggu ini banyak banget pasien yang datang tengah malam dengan keluhan yang bisa dibilang tidak penting (sori buat yang ngerasa tersinggung).

Salah satu hal yang membuat kesal seorang dokter jaga 24 jam adalah datangnya pasien di tengah malam buta dengan keluhan yang tidak darurat, dimana si dokter sedang asyik bermain dalam mimpi, Apalagi jika lagi dalam fase tidur yang lelap, dimana tau2 ada dering bel yang membangungkan, menandakan ada pasien. Terus si dokter terpogoh2 dateng, dikira ada keadaan darurat, eh .. pas liat pasienny sekilas .. lho kok, segar bugar? Terus ditanya keluhannya, ternyata sekitar batuk, pilek, gatal, sakit kepala ... Ya ampun, itu kan bukan keluhan urgent (mendesak)... Apalagi kalo si pasien bilang keluhannya sejak kemarin atau tadi pagi ... Y oloh, napa gak dateng dari tadi???

Kalo dah datang kaya gini, muka dah cemetut, periksa cepat2, dan segala pertanyaan pasien dihadapi dengan kejutekan. Apalagi kalau pasiennya gak sabar menunggu! Pake acara nanya dokternya masih lama gak, padahal si pasien ngeliat sendiri, si dokter bukan sedang adem ayem. Si dokter lagi meriksa pasien lain yang dalam kondisi darurat ato lagi menjahit luka, sementara si pasien-gak-mau-nunggu ini datang dengan segar bugar (hmm.. paling keluhannya cuma sekitar batuk-pilek dkk)...

So, buat para pasien yang ngerasa kaya gini, mbok bukan ditolak lho kedatangannya. Yang ditolak itu kedatangan di tengah malam dengan keluhan yang mestinya dah dari tadi bisa ditangani, tapi ditunda-tunda entah dengan alasan apa, akhirnya malah bikin si dokter yang dah tepar karena banyak pasien semakin tepar. Kalo kaya ini jadinya, si dokter bisa ikutan sakit.

Btw, lain ceritanya kalau serangan asma, kecelakaan, nyeri perut amat sangat, dan sakit yang datang tiba-tiba ... Kalo itu seh si dokter juga bisa ngerti. Malah langsung ditangani dengan sebaik-baiknya. Jangan karena pikirnya tuh klinik buka 24 jam, si pasien bisa seenak jidat ngedatengin dokternya.

(Dokter yang lagi kesal karena 'diganggu' tengah malam)

************

2 weeks later ... 

Itu kemarahan dua minggu yang lalu. Namun mengalami banyak kejadian dan teguran dari Tuhan. Sekarang, setelah dipikir2 .. Bagaimanapun seorang pasien yang sudah dateng ke dokter itu pasti ada rasa percayanya. Biarpun gak tau dokternya sapa, tapi pasti ada secuil harapan bahwa tuh dokter bisa menyembuhkan (dan secara cepat karena masih banyak pasien menganggap dokternya dewa. Obat yang dikasih dapat langsung menyembuhkan segera setelah diminum). Bahkan ada beberapa pasien yang datang jauh hanya untuk mencari dokter yang biasa merawatnya (dalam hal ini, bolehkah saya berbangga, karena terkadang suka dicari pasien?) .. Haha .. itu salah satu kebanggaan terbesar lho, sebagai seorang dokter.

Selain itu, seharusnya saya bersyukur! Di saat teman sejawat lain gak ada pasien, toh Tuhan masih mempercayakan saya untuk menangani orang lain. Saya bukan yang terpintar di fakultas, bukan pula yang paling terampil. Masih banyak salah sana-sini, masih banyak perlu belajar, masih kurang pengalaman. Tapi Tuhan telah membawa beberapa pasien untuk menjadi pasien tetap saya n mencari saya (biarpun nama saya tidak terpampang di papan nama klinik karena masih berstatus dokter pengganti) di saat teman2 saya, yang kebanyakan lebih pintar dari saya, sampai harus memasang 'tanda' di BBnya yang dikatakan dapat mengundang pasien.

Karena itu, sekarang kalau menghadapi pasien tengah malam, biarpun masih kesaaalll, mau belajar bersabar! Karena Tuhan sudah mempercayakan pasien kepada saya dan masih mau membuat orang datang kepada saya biarpun kemaren2 saya memperlakukan orang yang telah Kau percayakan (red :pasien) dengan tidak baik. Hehe ...


Thx God, U still believe me after all that I do. .. U r always My Best .. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/