Kamis, 09 Februari 2012

Hal Kekuatiran ..

Ada dua orang pelancong asal Swiss yang melakukan pendakian di sebuah gunung. Saat pulang, mereka terpaksa menumpang sebuah mobil rombeng. Jalannya tersendat-sendat karena mesin tuanya.
 




Sepanjang jalan, pelancong pertama sibuk mencemaskan kondisi mobil. Ia tercekat pada kekuatiran kalau mobil itu mogok di tengah jalan. Ia kuatir kalau bensinnya habis dan tidak ada pom bensin di sana.

Sementara, pelancong kedua tampak santai-santai saja. Ia begitu menikmati pemandangan indah bukti-bukit di negeri cokelat itu. Bukit-bukti yang pucuknya dihiasi salju putih. Beberapa kali ia mengabadikan keindahan itu dengan kamera pocketnya.


Setelah satu jam berlalu, akhirnya mobil uzur itu pun tiba di kota yang dituju.

"Kok kamu sempat-sempatnya ambil gambar pemandangan itu? Apa kamu tidak cemas?" tanya pelancong pertama.
" Apa yang perlu dicemaskan? Seandainya ada masalah, pasti ada jalan keluarnya. Aku suka dengan perjalanan tadi. Bukankah pemandangannya indah sekali?" kata pelancong kedua.

Kisah tadi menolong kita untuk memahami bagaimaan seringkali kekuatiran membuat kita kehilangan banyak hal yang berharga. Lebih buruknya lagi, seringkali kekuatiran itu tidak terbukti separah yang kita kuatirkan atau malah tidak terbukti sama sekali.


Kekuatiran tidak menambah sejengkalpun panjang usia kita. Banyak orang hidup dalam kekuatiran dan cemas mengenai apa yang belum terjadi. Orang sering takut dan tidak tahu apa yang ia takuti. Akhirnya, orang yang seperti ini tidak akan menikmati kehidupan. Kebahagiaan hidup hanya menjadi milik orang-orang yang mampu menikmatinya dengan penuh syukur.

JAM KEHIDUPAN hanya sekali berputar. Ada menit yang harus dilalui dengan MANIS, ada menit yang harus dilalui dengan PAHIT. Jalanilah setiap DETIK dengan IMAN dan KASIH kepada Tuhan agar kita menjadi lebih BIJAKSANA  dalam menjalani kehidupan ini.


Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4 :6)

(dalam terjemahan Englishnya...)
Don't fret or worry. Instead of worrying, pray. Let petitions and praises shape your worries into prayers, letting God know your concerns.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/