Kamis, 05 Juli 2012

Semarang, Kota Panas Poll


Kedatangan kami ke Semarang sebenarnya hanyalah 'figuran' dari perjalanan utama kami. Ya, kami hanya transit di Semarang sebelum dan sesudah mengalami dashyatnya keindahan Karimunjawa. Memang, dari pertama mendengar cerita Karimunjawa di blog-blog, ditambah dengan foto-foto yang menggiurkan, membuat rasa hati ingin sekali pergi mengunjungi tempat yang disebut sebagai Paradise of D Center of Java.

Tapi di Semarang, jelas kami tidak buang-buang waktu hanya untuk ngendon di hotel. Saat hari pertama, kedua, dan terakhir, kami habiskan dengan menjelajahi Semarang dengan waktu yang fleksibel.  This is the story !


Minggu, 20 Mei 2012 - Awal Mula Travelling

Jam setengah 3 (pagi), saya sudah ada di deretan penumpang yang menunggu keberangkatan bis Damri (saya dari Bogor) yang langsung menuju Bandara Soetta. Kenapa bisa pagi begitu? Seperti biasa, kelas dengan keuangan terbatas seperti saya (alias backpacker) mencari segala yang murah, termasuk tiket pesawat. Dan sudah pasti, tiket pesawat murah super banget biasanya hanya terdapat di Air Asia.

Perjalanan Jakarta Semarang pulang pergi saya dapatkan hanya dengan harga 300 ribuan. Dan itu pun dipesan baru 3 bulan terakhir. Efek samping dari penerbangan murah, ya jamnya yang gak oke. Penerbangan hanya ada 2x sehari, antara jam 5.40 dan 14.40. Dasar semua yang pergi gak mau rugi! Kita semua memilih penerbangan pagi dibanding penerbangan siang, jadi acara keliling Semarang bisa lebih banyak.

Tanpa terasa, tahu-tahu waktu berlalu dan .. hupla .. Kami sudah berada di Semarang . Dari hotel sudah ada mobil jemputan. Dan segera kami ke hotel. Selama di Semarang , teman saya memilih Quest Hotel karena dia pernah menginap di sana dan sejauh ini, dia sangat puas dengan pelayanannya. Harganya juga tidak mahal. Untuk 5 orang dengan 2 kamar selama 4 hari 3 malam, kami membayar dengan harga 381.600 per orang. Tanpa breakfast.

Sebenarnya, sudah saya buat jadwal perjalanan di Semarang. Tapi kata teman saya yang orang Semarang, jadwal yang saya bikin … kacau balau. Tempat wisatanya gak ada yang searah. So, diarrange ulang d .. O y, untuk melihat list kuliner Semarang yang lengkap, silakan lihat di sini.

Mengenai rencana perjalanan yang saya buat, silakan lihat di sini (tapi untuk sementara belum diupload y). Siapa tahu bisa sedikit berguna buat teman2 lain yang ingin ke Semarang tapi bingung mau ke mana, karena itu pun saya alami saat mau berangkat. Akhirnya makan waktu 1/2 hari untuk mengumpulkan info dari googling sana-sini.

Saat sampai di hotel, perut sudah keroncongan. Dan sebelnya, belum bisa masuk ke kamar karena semua kamar lagi penuh, so harus menunggu kamar kosong. Memang waktu itu belum menunjukkan jam 12, jadi  kami datang kepagian. Daripada diam saja di hotel, tentu saja kami memilih berputar-putar untuk mencari tempat mengisi perut yang keroncongan. Langsung kami berjalan-jalan di sekitar hotel.

Kami menginap di dekat daerah Pecinan, so sebagai rute pertama, kami mengitari daerah sekitar hotel, mencari Indo Maret dll. Sudah ketemu, kami menyusuri semakin jauh untuk mencari Klenteng Tay Kak Sie .. Klenteng tertua di kota Semarang. Di Semarang, tipsnya : jangan ragu bertanya. Orang-orangnya super baek dan ramah, gak ada indivualisnya sedikit pun. Dibandingkan Jakarta, wuaa .. Di sana langsung merasa orang-orangnya super duper baik. So, setelah modal mulut n nyasar ke sana kemari, kami pun sampai di Klenteng Tay Kak Sie. 

Klenteng Kay Tak Sie


Yang keren .. Kepala atapnya. Warna biru, dengan dua naga kembar di atasnya. Sangat artistik. Dan memasuki pintu di samping klenteng karena kekepoan kita, serasa balik ke film-film kungfu jaman dulu. Bahkan saat memasuki pintu, harus melihat ke bawah. Kalau tidak akan terjerembab karena ada undakan di pintu depan. Persis kek rumah Cina jaman dulu.

Kapal  di depan Klenteng Kay Tak Sie

Nah, salah satu kelebihan klenteng ini adalah adanya kapal di depannya. Klenteng ini berada tepat d depan sungai, Katanya kalau sore, ni perahu rame karena berfungsi sebagai resto n tempat nongkrong.
 Ok, puas liat-liat klenteng, kita makan Mie Titee di dekat klenteng. Enakkkk! Ada potongan daging babi, ayam suwir, dan mienya keriting dengan minyak yang kentel.

Satu hal perlu diingat di Semarang .. Panas pollll … Matahari serasa berada tepat di atas kepala. So, resiko menderita dehidrasi sangat tinggi. Perlu banget pake payung, sunblock, obat sakit kepala, n air segalon. N jika sudah tidak tahan, segera cari mall terdekat untuk ngadem.

Setelah itu, kami melanjutkan ke Gereja Blenduk. Perjalanan kami tempuh dengan berjalan kaki sambil menikmati keindahan arsitektur bangunan di samping kanan-kiri. Mirip dengan kawasan Kota Tua Jakarta, hanya saja di sini bangunan jadul masih terawat dengan baik, bahkan masih dipakai. N lucunya, gedungnya berwarna-warni. Ada yang warnanya biru, kuning, bahkan seperti Gedung Merah di Kota Tua pun ada.

Salah satu bangunan jadul yang terawat baik di seberang Gereja Blenduk

Sampailah kami di Gereja Blenduk. Dinamakan Gereja Blenduk karena atap kubahnya. Luarnya keren, tapi pas mau masuk ke dalam, masih ada kebaktian. Hehe .. jadi tidak enak mengganggu. Ya sudah, kami putar-putar di sekelilingnya dan melihat keindahan arsitektur Belanda jaman dulu.

Gereja Blenduk : tampak depan. Sampai sekarang, selain sebagai salah satu situs sejarah, gereja ini pun masih berfungsi sebagai tempat beribadah. 


Gereja Blenduk : tampak samping

Setelah itu, kami menuju Lawang Sewu (ini neh trend marknya Semarang) yang it's a must untuk dikunjungi ..  Penasaran Lawang Sewu itu apa, ternyata bangunan kolonial Belanda, agak mirip strukturnya dengan Museum Fatahillah Jakarta.

Ini dia tampak depan Lawang Sewu. Tapi ini cuma bagian depannya loo .. Silakan jalan trus, n kita akan melihat ... 

Masih terus jalaann menyusuri bangunan ini ..

Dan akhirnya sampailah di halaman luas bagian belakang bangunan di depan

Tapi di sini keunikannya adalah pintu yang ada di mana2 Di setiap ruangan ada 4 pintu. Pantas saja disebut Lawang Sewu (seribu pintu). Sebenarnya harus nyewa guide lokal, tapi menurut saya seh gak perlu. Gak bakal kesasar kok. N sebelum pergi k sana, sudah membaca tentang Lawang Sewu dari berbagai sumber, so sudah tahu sejarah dll. Cuma perlu melihat langsung gedungnya.

Jadi, Lawang Sewu dibagi 4 bangunan, A,B,C, D. Sayangnya, A sedang dalam pemugaran (gedung A sudah tampak pada foto2 di atas) dan D adalah gudang bobrok yang forbidden untuk dimasuki. So, kita memasuki gedung B, dimana semua ruangan itu kosong melompong. N hanya berupa ruangan yang pintunya dah kelepas, so dari ruangan A sampai ruangan Z bisa kelihatan. Yang jadi pertanyaan, kalo mau kencing, bisa terkencing-kencing di jalan, saking panjang n luasnya. N sejauh itu, gak ada toilet sama sekali. Ternyata toilet terletak di gedung terpisah. Mateng banget dong kalo mau kencing. Wkwk …

Kalo anglenya tepat, bisa terfoto barisan pintu sehingga di foto seakan kita berhadapan di depan cermin. Apalagi besar, letak, dan bahan pintunya dibuat sama persis ..

Yang jadi pusat perhatian adalah tangga melingkarnya. Marmer asli boow .. Di saat semua lantai dah pecah belah n lapuk, marmer itu masi bertahan. Cuma retak dikit. Cuma kok jarak anak tangganya kecil2 y? Kaki orang jaman dulu kecil2 nee …

O y, di halaman Lawang Sewu depan (masih di dalam kompleks), ada replika kereta api jaman dulu.

Ini neh kereta apinya .. N kereta apinya bisa dinaikin loo ..

Dari Lawang Sewu, kita menuju Tugu Muda. Saran saya, jangan pergi ke sana saat terik siang hari. Tidak puas menikmati Tugu Muda. Itu katanya relief Pertempuran 5 Hari di Semarang, tapi gak ngerti pas mengitari relief itu. O y, Tugu Muda seperti Monas versi mini. Teman saya memanggilnya Mimon (Mini Monas) (-_-)'.

Tugu Muda yang dikelilingi danau. Jangan coba2 melihat ini pada siang hari karena resikonya badan jadi gosong (seperti yang kami alami) ditambah sakit kepala. Di belakangnya terlihat Museum Mandala Bakti.

Selanjutnya tinggal nyebrang lagi, dan ketemu Museum Mandala Bakti. Menurut petunjuk wisata n blog2, isinya tentang benda-benda perjuangan. Tapi pas sampe di sana … eh , museumnya tutup. Yahhh .. Kecewa d .. Karena panas n gak tau mau ke mana lagi, y sudah, kami beranjak menuju hotel

O y, dalam perjalanan pulang kami mampir ke Toko Oen. Ni toko terkenal banget dari jaman dahulu. Es krimnya uenaaakk  banget.. N suasananya seakan balik ke jaman Noni2 Belanda. Cuma sayang, baju kita tidak cocok (secara pake baju yang buat enak jalan). Di sana yang terkenal adalah es krimnya. So, karena ingin mencoba semuanya, kami memesan bermacam-macam rasa untuk dimakan bareng2. Yang paling enak menurut saya adalah rum raisin, dimana rumnya kerasa banget.

Yup, kelebihan es krim di Toko Oen adalah flavornya sangat terasa, tetapi bukan buatan. Terasa benar-benar seperti memakan buahnya. O y, strawberrynya benar-benar asam.

Meja, taplak, kursi, semuanya ditata dengan gaya vintage. Suasana di sini cocok untuk fine dining.

Sepulang dari Toko Oen, kami pulang ke hotel untuk beristirahat. Nah, di situ baru dapet kabar dari orang Karimunjawa kalo kapalnya berangkat lebih cepat. Dari jam 9 pagi ternyata jadi jam 5 pagi, karena kalo siang kemungkinan ga bisa berangkat. Hueee??? Langsung deh kita sibuk ngatur rencana.

Dari tadinya mau naek travel Semarang-Jepara, malah jadi nyarter mobil. Untung kita dapet juga mobilnya dengan bantuan hotel .Harganya juga sesuai budget. Nah, ini no telpnya bagi yang minat. Namanya Pak Jati dari Puri Kencana (085866616448). Waktu itu kita berangkat jam 3 dari Semarang menuju Jepara, dengan harga 250.000/mobil, sudah termasuk bensin, sopir, dll. Mobilnya adalah mobil Avanza, cukup buat kita berlima termasuk sopir.

Nah, malamnya, kami mencari Nasi Ayam di dekat-dekat hotel. Memang tukang Nasi Ayam tersebar di mana-mana. Ternyata nasi ayam itu adalah nasi liwet di atas daun pisang, ditaburi ayam suwir, sayur labu siam dimasak ala krecek Jawa itu, kuah opor yang kental n so pasti gurih banget, dan irisan telur pindang. Nasi ayam dapat dimakan dengan sate jeroan, ayam goreng, dan kerupuk. Nah, harganya juga gak mahal. Sekitar 7000-12000, tergantung berapa banyak makan sate jeroannya.

Gambar diunduh dari http://us.images.detik.com

Setelah itu, maen deh ke Pasar Semawis. Di sana juga surga makanan Semarang. Di sepanjang jalan yang gak boleh dimasuki mobil, berderet gerobak-gerobak penjual makanan. Apa aja ada.  Bahkan Nasi campur Jakarta juga ada, coba .. Ckck .. Di sana, kami berjalan melewati dan makan Es Conglik. Ternyata esnya super gede, dan ada 3 pilihan rasa. Durian, kopyor, dan alpukat. Harganya satu mangkok 15 ribu. Mahal memang, tapi 1 mangkok itu bisa untuk dimakan rame2 ..

Es Conglik satu mangkok yang sudah hancur .. wkwk .. Ada potongan kolang-kaling (yang warna pink) di dalamnya.


So, pulangnya,  kenyang tenan boo .. .O y, kami ke warung terdekat buat membeli makanan cemilan di jalan. Karena totalnya besok 4,5 jam kami ada di jalan darat, lanjut k jalan laut. Dan tidak lupa membeli Antimo.

Senin, 21 Mei 2012 - Rabu, 23 Mei 2012 : Pelancong of D Karimunjawa

Kamis, 24 Mei 2012 - Saatnya Santai


So, hari-hari kami di Karimunjawa sudah berakhir. Jam 7.30 pagi, kami berangkat menuju pelabuhan. Untuk kepulangannya, kami memang menaiki kapal lambat Muria.Total katanya 6 jam di perjalanan.

Kapal Muria. Kapalnya besaaar juga, jauh lebih besar daripada kapal cepat Bahari. Di lantai pertama, diisi sama truk dan motor. Di lantai kedua, baru diisi penumpang.

Sudah siap, bekal makan siang dan Antimo. Dan air minum. Itu yang utama. Dan pukul 8.00, berlayarlah kami kembali. 6 jam total. O y, untuk Kapal Muria, kami upgrade ke vip. Bukannya ingin sombong, tapi setelah mendengar kalau yang kelas biasa bakal ada asap rokok, langsung d saya tanpa pikir panjang minta vip. Karena tidak mau tersiksa dengan asap rokok selama 6 jam perjalanan. Dan 'Cuma' nambah 50.000, tapi membeli kenyamanan dalam perjalanan. Ruang vipnya ac, dan yang penting .... tanpa asap rokok!

Ruang VIP di Kapal Muria. Ada toiletnya (bersih kok toiletnya) dan ada TV di depan, yang menayangkan lagu dangdut. 

Di depan kursi, ada meja untuk meletakkan barang bawaan. Koper juga langsung dibawa aja dan diletakkan di bawah meja. Memang tidak ada bagasi kalau di kapal Muria

Cuma saat di awal, ada bau muntahan bayi karena pas di awal perjalanan, ada bayi yang muntah. Huekkk.. Untung sudah minum Antimo dan saya membawa masker ceceng (seharga Rp 1000) saya. Langsung deh selama 4 jam perjalanan, saya habiskan dengan tidur nyenyak. Untung gak mabok.

Pulangnya, kami naik travel. Dijemput jam 3, dan kami sampai pelabuhan jam 2.45. Pas-pasan banget. Gak sempat makan siang. Untung dapet hibah roti dari temen saya, karena saya gak bawa bekal sama sekali. Naik travel dengan biaya seorang 25.000, dengan mobil Travello. Nyaman juga, biarpun agak panas karena acnya gak pol. O y, travelnya adalah Putra Mandiri, no telpny 0248316236. Tapi diantarnya juga sampai hotel.

Begitu sampai hotel, istirahat lagi. Yang co nyebur ke kolam renang, yang ce cuma diem-diem aja di kamar menunggu makan malam. Siang mah panas abis d .. Kaga mau keluar. Mana kulit tubuh saya terasa perih semua. Dipegang dikit aja saya langsung menjerit. Udah pusing karena tidur bertiga sekamar. Tapi yahh … untung teman-teman ce pada ngerti. Biarpun saat tidur kena sedikit-sedikit, setidaknya saya gak ampe 'dihabisin'.

Malamnya saya dan teman makan swike di Semarang. Swike pinggir jalan dengan bau kuah yang begitu menggoda. Seporsi swike seharga 10.000. Lumayan, karena dapat daging kodoknya lumayan banyak. Terus dilanjutkan ke Super Penyet. Di situ semacam restoran Sunda dengan masakan khas Jawa, tapi harganya terjangkau banget. Karena sudah makan swike, jadi d Super Penyet saya hanya memesan semangkok es campur. 

Jumat, 25 Mei 2012 - Wisata Kuliner n Histori

Kali ini, di Semarang kami tidak mengikuti jadwal yang ada. Perjalanan dimulai dengan makan Mie Titee. Kali ini benar-benar Mie Titee. Mie berkuah, katanya kuahnya kaldu daging babi dan udang, sehingga rasanya manis banget. Enaakkk .. Dimakan dengan siomay dan sate babi manis, wuaa .. Makin enaaakkk .. . Hehe …

Yup, inilah Mie Titee .. Tampangnya memang seperti lomie, dengan toge, kangkung, dan kuah yang kental. Di atasnya itu ada potongan daging babi, udang, dan bawang tumbuk. Rasanya? Mantaaapp ..


Setelah itu, kami mencari Asem2 Koh Liem dan Lekker Paimo. Kali ini kami berjalan kaki, karena katanya she letak tempatnya dekat. Tapi dengan begitu, tentu saja kami nyasar ke sana kemari. Sungguh bukan pilihan yang tepat untuk berjalan kaki di tengah teriknya kota Semarang .Bikin sakit kepala dan menghabiskan persediaan air minum kami. 

Nah, akhirnya sampai juga di Asem2 Koh Liem. Letaknya tepat di depan Sekolah Loyola (jalan Karanganyar) Karena kenyang, jadi kami memesan satu mangkuk untuk berlima. Enak! Ada rasa rempahnya dibandingkan asemnya, n memakai potongan daging sapi. Lebih kerasa lada dibanding asemnya menurut saya.

Gambar diunduh dari http://semarang.yogyes.com

Trus melanjutkan ke Lekker Paimo yang deket situ. Baru tahu Lekker itu apa setelah melihat cara pembuatannya. Kek membuat crepes tapi lebih tipis. Di dalamnya bisa diisi macam-macam, mulai dari coklat, keju, susu, ampe gak disi apa-apa pun bisa.

Gambar diunduh dari http://id.openrice.com
(foto mengenai Lekker Paimo n Asem-asem Koh Liem dari dokumentasi pribadi tidak ada, karena sudah terpapar terlalu banyak dengan sinar matahari Semarang yang top banget)

Abis itu, cukuplah about jalan kaki. Kami naik taksi ke Museum Ronggowarsito. Seperti bisa diduga, museumnya kosong melompong. Cuma ada kami. Biaya masuk 2000/ orang, so kami langsung masuk. Mulai dari jaman purba Jawa Tengah ampe jaman modern, semuanya ada di situ.

Memasuki Museum Ranggawarsita ...eng ing eng ..

Di depan Wayang Raksasa ...

Gajah yang tidak bisa kabur karena terpasung di dinding ..


Selanjutnya, bertolak ke klenteng terbesar di Semarang, klenteng Sam Poo Kong. Biaya masuknya 3000/orang. Tapi ternyata itu hanya sampai halaman klenteng. Antara klenteng dan halamannya dipisahkan oleh kolam penuh ikan koi dan kura-kura.

Salah satu bangunan dalam Klenteng Sam Poo Kong
Pohon beringinnya bener2 raksasa. Tapi yang bikin unik lampion merah dan tempat duduk Cina kuno.


Tapi penataannya bagus. Untuk masuk ke klenteng yang jumlahnya beberapa bagian, kudu bayar 20 ribu lagi. Sebenarnya bisa gratis, asal beli hio 10 ribu (jadi buat muja gitu). Nah, klenteng di situ memuja kekayaan (dewa uang), dewa harimau, dewa tanah, dan tentu saja Sam Poo Kong. Ada kisah perjalanan Sam Poo Kong dan jangkar yang didewakan. Ada juga makam juru masak Sam Poo Kong  Namanya Hu Peng. Nah, ternyata kata tumpeng berasal dari nama si Hu Peng ini.

Patung raksasa Sam Poo Kong


Dari Sam Poo Kong, akhirnya saatnya beli oleh-oleh (karena besok sudah mau balik ke Bogor). Jadi ke jalan Pandanaran d .. Berkeliling, jadi beli wingko babat, jenang kudus, dan bandeng. O y, baca tips n trik di Semarang yaa ..

TIPS N TRIK DI SEMARANG
Oleh-oleh. Yang paling terkenal tentu saja Bandeng Presto Semarang. Bandeng adalah ikan yang teramat enak, tapi sayang, banyak sekali durinya. Nah, di Semarang ini bandengnya istimewa, karena bisa dimakan tanpa perlu bersusah payah mencari duri. Durinya bisa dimakan dengan bandengnya tanpa kuatir terjebak di tenggorokan. Untuk bandeng, pilihlah merk Juwana. Saya mengira 1 ekornya mahal, tapi ternyata tidak. Secara 1 ekor paling 1/2 kg, jadi 2 ekor biasanya sekitar 30 ribuan. Kata teman saya, orang belinya sepax2 gitu. Buset, berat boo! Untuk mochi, pilhlah merk Gemini. Untuk wingko babat, cari merk Kereta api (sayangnya kereta api ini gak nemu di jalan Pandanaran. Teman seh nyarinya ke Kota Lama .Alamatnya Jalan Cendrawasih no brapa gitu). O y, oleh-oleh ini juga bisa dibeli di bandara Ahmad Yani dengan kesegaran yang sama. Hanya saja, lebih mahaall.. Tapi buat yang ga sempet nyari oleh-oleh, belanja di bandara adalah salah satu keharusan.

Di Semarang, yang ngetop adalah wisata kuliner. Must to try : Nasi Ayam, Asem-asem Koh Liem, Mie Titee (bagi yang bukan Muslim), Es Conglik, apalagi y? Untuk baju dll, jujur gak nemu yang lumayan. Beda ama di Bali or Yogya.  Sempet di Pasar Semawis, ada nail art 2500/kuku untuk tangan. Muraaahh, tapi ramenya buset d .. Males kudu ngantri, n gue liat gak terlalu rapi. Tapi dengan harga segitu worth it laa..

Barang wajib saat di Semarang. Topi or payung untuk melindungi kepala dari sengatan panas. Tapi dari pengalaman pribadi, tetep gak mempan menghilangkan, Cuma mengurangi. SO, jangan lupa bawa obat sakit kepala bagi yang sensitif. Panasnya lebih parah dari Jakarta menurut pendapat saya pribadi. 
Baju musim panas. Gak usah bawa sweater, jaket, dll yang bertema winter. Wong malam aja masih panas, biarpun mendingan dibandingkan siang. Kecuali untuk di pesawat. O y, daripada membawa jaket atau baju lengan panjang, saya menyarankan kain Bali. Itu multifungsi loo. Bisa jadi selimut, kain alas di pantai, dress dengan bantuan peniti, tatakan untuk tempat tidur, dll sesuai kreativitas.
 
Sunblock. Yup, it's a must, kecuali pengen tanning. Dan bagi para ce pakailah sunblock muka dan badan, biar pas pulang gak menderita burning. Bagi saya pribadi gak masalah kalau warna kulit jadi coklat, tapi perih tiap tersentuh dan saat berganti kulit itu yang menyiksa.




3 komentar:

  1. Waah, ternyata Semarang banyak tempat yg bagus yah.. Seneng deh ngeliat tempat2 kuno itu masih terawat dgn baik. Indonesia kan punya masalah dlm hal perawatan :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Syl .. banyak bangunan kunonya. Bahkan ada satu jalan dimana kanan-kiri kita semuanya bangunan kuno, n hebatnya .. masih terpakai ampe sekarang. Kalau dibandingkan dengan Kota Tua Jakarta, wuaa .. ini menang jauh d ... :)

      Hapus
  2. ok tips dan trick q bakal wishlist nih hehhee.. soal panas emang iya soalnya disitu dataran di semarang kan dataran tinggi. bener gak nih

    BalasHapus

C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/