Jumat, 03 Januari 2014

Step By Step Planning A Travelling


Dengan banyaknya tiket pesawat promo, sekarang sudah banyak orang Indonesia yang melakukan travelling ke sana sini, baik dalam ataupun luar negeri. Karena harga tiket sedemikian terjangkaunya, kalangan umur 20-30 tahun pun mengalami euphoria travelling. Sayangnya, kalangan 20-30 tahun adalah masa dimana semangat berpetualang begitu tinggi namun budget pas-pasan. Karena itu, semakin banyak traveler yang senang bepergian secara solo (tanpa mengikuti tur). Selain menekan cost untuk biaya tour guide dll, ada rasa puas dan seru yang tidak bisa didapatkan ketika mengikuti tur. Tapi, ya kudu lebih repot, karena akan masuk ke daerah di luar comfort zone kita, daerah 'jungle' bagi kita karena tidak kenal sama sekali.

Kadang, bagi pemula, suka bingung dalam menentukan apa yang perlu dilakukan pertama kali. Beli tiket pesawat mana saja yang lagi promo? Nentuin itinerary (jadwal) dulu? Apa tentukan mau pergi ke mana? Atau mesen hotel dulu, saat ada promo di website tertentu?

Sebenarnya tidak ada aturan baku mengenai apa yang pertama kali harus dilakukan. Di sini, saya hanya berbagi pengalaman dari pandangan pribadi. Kalau saya, lebih suka step-step seperti di bawah ini.


TENTUKAN TUJUAN WISATA

Namanya melakukan tindakan, harus jelas tujuannya kan? Rugi sekali kalau kita sudah beli tiket pesawat / hotel, malah gak jadi pergi karena tidak ada tekad dan hanya iseng-iseng beli karena promo. Sayang duit kan?

Tiap individu mempunyai selera travelling sendiri. Ada yang pengen wisata alam, seperti lihat laut jernih sekalian snorkeling/diving, atau mendaki gunung sambil bermain di air terjun/danau. Ada yang pengen shopping, mencari barang murah tapi bagus dan khas di negara tertentu. Ada yang pengen wisata kota / sejarah, melihat-lihat gedung tua, museum, bangunan bersejarah. Ada yang pengen menyepi, seperti tinggal di hotel dan menikmati suasana santai. Ada juga yang ingin bermain di wahana/theme park tertentu. Ada juga yang pengen menikmati semuanya.

Dalam menentukan 'mau pergi ke mana', sesuaikan juga dengan kemampuan kita.

Kemampuan financial. Kira-kira kita bisa gak mengeluarkan uang untuk travelling tanpa membuat kita kere atau berhutang sana sini. Cari keterangan soal total pengeluaran, bisa dengan melihat harga tur, masuk forum-forum, atau baca blog teman traveler lain. Jangan sampai pengeluaran travelling membuat kita bangkrut saat mau pergi/ sesudah pulang. Bagaimanapun, travelling kan kebutuhan tersier. Jangan sampai juga di tempat tujuan kehabisan uang sampai malah jadi pengemis di negeri orang. (banyak lho bule yang kehabisan duit di Indonesia, karena mereka tidak membuat perencanaan matang, sampai malah jadi kerja kasar di Indonesia)

Kemampuan waktu senggang, kira-kira perlu berapa hari untuk pergi ke tempat wisata. Lamanya perjalanan ke tempat tujuan perlu diperhitungkan. Jangan sampai waktu wisata habis dalam perjalanan. Tentunya tidak ingin kan, kita tidak puas jalan-jalan karena keterbatasan waktu? Bagi orang kantoran yang waktunya terbatas, dapat menyusun rencana sedemikian rupa sehingga efisien dan efektif. Menentukan prioritas juga perlu jika memiliki keterbatasan waktu.

Kemampuan jalan kaki dan daya tahan tubuh. Saat memilih tujuan wisata, perlu dilihat juga kemampuan kita berjalan kaki dan ketahanan tubuh kita. Bisa runyam kalau di tempat tujuan malah sakit. Misalnya kita yang di negara tropis, mau gak mau keder juga kalau dibawa ke tempat yang bermusim salju. Pasti perlu penyesuaian lebih. Kalau punya asma atau penyakit tertentu, perlu dipertimbangkan juga dalam memilih tempat wisata. Bisa rempong juga kalau di negara itu malah kaki kita gak bisa jalan karena overdosis jalan ke sana kemari. Rata-rata di negara maju yang memiliki MRT, kaki kuat jalan sangat vital. Bersiap dengan kemungkinan itu! 

TENTUKAN WAKTU YANG TEPAT SESUAI DENGAN TUJUAN WISATA 

Sesudah menentukan daerah, sangat perlu mencari keterangan mengenai waktu terbaik untuk pergi ke tempat tersebut. Untuk wisata ke pulau penyeberangan kapal laut (Jepara-Karimunjawa, Bali-Lombok, dll), waktu terbaik untuk pergi adalah bulan April- bulan Juli. Saat itu ombaknya tenang. Bayangkan kalau kita terpaksa menjadi pemeran film ‘Terdampar’! Terpenjara dalam suatu pulau karena layanan kapal laut diberhentikan akibat cuaca buruk.

Untuk pergi ke theme park atau water park, cari waktu dimana kemungkinan terjadinya hujan rendah namun cuaca cukup sejuk. Kalau hujan, resiko terjadinya kecelakaan mekanis ataupun human error bisa lebih tinggi. Kalau cuacanya panas, tentunya tidak nyaman dan bisa membuat kita mengalami sun burn dan dehidrasi kan?

Satu lagi yang penting, sebisa mungkin cari waktu low season, dimana orang lain sibuk bekerja. Kalau ada momen Natal, Tahun Baru, Lebaran, libur anak sekolah .. waduh, mending jangan pergi d. Semua jadi mahal dan malah rame di mana-mana. Travelling jadi tidak nyaman karena ke sana sini penuh lautan manusia dengan segala keribetannya. Apa-apa juga jadi antre.

HUNTING TIKET PESAWAT

Untuk tiket pesawat, biasanya saya mencari yang diskonan (promo tingkat berat). Biasanya kan diskon ada dalam waktu tertentu, jadi sabar saja menunggu promonya.

Sementara itu, saya iseng-iseng membuka www.utiket.com untuk mendapatkan perbandingan harga antara satu maskapai penerbangan dengan maskapai penerbangan lainnya dengan harga normal. Kadang kalau beruntung, kita bisa mendapatkan langsung harga promo saat browsing. Lalu mulai mengecek satu-satu maskapai penerbangan. Biasanya 3 besar yang saya buka :  Air Asia, Tiger Airways/ Mandala Air, dan Garuda.

Kalau belum beruntung mendapat tiket promo, subscribe newsletter low budget air fare, seperti Air Asia atau Tiger Airways. Atau mengikuti halaman mereka di Facebook atau Twitter. Kadang Garuda pun bisa memberikan harga promo yang jauh lebih murah. Pintar-pintar kita saja membandingkan dan tergantung hoki kita juga.

Karena kerja freelance, saya bisa memiliki liburan panjang (bisa sampai 7-10 hari), jadi jadwal tiket murah pun bisa disesuaikan. Walaupun ada promo, kadang saat weekend, harganya lebih tinggi daripada saat weekday. Sisi jelek dari liburan panjang, cost yang dikeluarkan semakin besar. Sisi baiknya, semakin lama saya menghabiskan waktu di tempat wisata, semakin banyak tempat yang bisa dikunjungi dan pengalaman yang saya dapat.

BUAT JADWAL PERJALANAN

Mulai bikin rencana (jadwal) dan browsing tempat wisata apa saja yang ingin dikunjungi dalam daerah tersebut. Jadwal sebaiknya dibuat dengan matang, karena jadwal akan menentukan akomodasi dan transportasi internal lho. Misalnya untuk mengunjungi daerah tertentu, kan sebaiknya sekalian mengunjungi beberapa tempat wisata dalam satu daerah. Nah, perlu berapa hari untuk bisa mengunjunginya? Penginapan pun mengikuti waktu tersebu. Transportasi pun perlu mengikuti jadwal, karena mungkin ada saatnya kita perlu menyewa mobil.

CARI AKOMODASI 

Kalau rencana sudah matang dan tidak akan berubah lagi, tinggal mencari hotel/ hostel/bed n breakfast sesuai dengan jadwal. Kadang kita perlu memesan beberapa hotel karena ada beberapa daerah yang berjauhan dalam satu session travelling. 

Biasanya saya membuka Trip Advisor terlebih dahulu, untuk mencari review dari sesama traveler. Ada juga yang senang membuka Lonely Planet dkk, cuma saya membatasi diri dengan Trip Advisor agar gak pusing dan malah jadi bingung. Dari situ, saya mulai membeli lewat Agoda, Bookings.com, Hotelworld dll, sesuai dengan harga yang paling murah dari beberapa website tersebut.

Pilihan hotel atau hostel buat saya tidak terlalu bermasalah. Yang penting, letak strategis, dekat dengan transportasi umum seperti MRT atau bus kota. Jadi mau kemana-mana gampang dan tidak usah pake acara tersesat tingkat tinggi. Gak perlu mewah, yang penting bersih. Kalau bisa ambil penginapan yang masih baru, karena biasanya masih bersih.

HUNTING TIKET TEMPAT WISATA

Hampir semua tempat wisata menjual tiket on the spot. Tapi beresiko banget gak seh, kalau sudah datang jauh-jauh tapi ternyata tiketnya habis atau tempat itu lagi ditutup? Karena itu, penting mencari keterangan tentang tempat wisata. Kapan hari liburnya, sedang ada event ga, harga ratenya berapa. Sekarang sudah banyak tempat wisata yang membuka website sendiri, jadi gampang untuk mencari keterangan di atas. Bahkan, kadang kita bisa beli online (tinggal memakai senjata kartu kredit, kadang bisa dengan kartu debit) atau bisa ke agen perjalanant lokal untuk membeli tiket.

TRANSPORTASI INTERNAL

Cari pilihan transportasi selama berkeliling di tempat wisata. Untuk di negara maju, biasanya sudah ada MRT dan kita tinggal mendownload peta MRT ke smart phone kita ataupun dengan cara konvensional yaitu ngeprint. Untuk dalam negeri (Indonesia), bisa memilih angkot, bus, dll. Cuma karena di Indonesia itu tidak ada aturan baku soal rute bus dan kadang bisa berputar-putar ke sana sini, biasanya saya memilih taksi atau mobil sewaan  karena takut dibawa kemana-mana sama sopirnya.

SEHARI-HARI

  • Cari tahu soal cuaca saat kita akan pergi supaya tidak salah kostum. Ga lucu kalau saya membawa kostum untuk daerah salju padahal di sana sedang musim hujan? Pengalaman pribadi, waktu saya ke Hongkong, saya mengira bakal ada salju. Padahal di Hongkong kan ga ada musim salju. 
  • Situasi keamanan di sana, apakah daerah tempat kita akan menginap aman di malam hari, terutama untuk cewek 
  • Budaya orang sana (karena budaya beda kita harus menyesuaikan diri dong), dan bisa saja sesuatu yang dianggap sopan di sini malah menjadi tidak sopan di sana.
  • Rasa masakan di sana. Kalau tidak cocok, kan kudu persiapan membawa makanan dari sini. Kadang banyak dari traveler yang membawa cabe sachet atau Indomie ke sana. 

Demikian deh step by step untuk persiapan wisata. Tentunya masih ada beberapa detail sesuai dengan perjalanan wisata masing-masing. Ribet memang, tapi ada kepuasan sendiri saat sukses menyiapkan semuanya. Kita jadi jadi lebih tahu jalan dan daerah tersebut, berbaur dengan masyarakat sekitar, dan menjadi pencari jejak tulen. Tidak hanya dibawa ke sana sini oleh tur tanpa mengetahui cara ke sananya dan kita ada dimana.

Ok, persiapan sudah selesai. Tinggal berangkat dan menikmati perjalanan deh! Happy travelling!

Rencana gagal, jika tidak disertai pertimbangan; rencana berhasil, jika banyak yang memberi nasihat. (Amsal 15:22)

2 komentar:

  1. masalah tiket itu lho, kalo berburu harga low price eh pas mencet harganya naik...gimana caranya biar dapetin promo gtu

    BalasHapus
    Balasan
    1. @ Rya Wulandari : ngg.. biasanya seh aku memang udah rencanain mau cabut kemana, trus pantengin di website nya .. kadang kita bisa tau ada tiket promo sebelum hari H nya dari facebook or twitter. Nah, kalau masalah mencet harga tiket naik, sebenernya bukan naik, tapi ada cost2 tertentu yang ditambahkan (kek fuel surcharge dll) .. tapi dalam prosesnya bisa kita kurangi biaya yang ga perlu seperti milih tempat duduk, makanan, bagasi, asuransi, dll ... kalau setelah dikurangi sana-sini masih masuk budget seh langsung ambil aja .. kadang aku juga bandingin antara air asia, tiger, atau jetstar .. jadi buka tiga page sekaligus.. kadang garuda juga lebih murah dari pada tiket lain kalau promo ..

      Hapus

C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/