Setiap orang pasti tidak mau mengalami yang namanya patah
hati, tapi bagaimanapun, hampir 99 persen orang di dunia akan mengalaminya.
Termasuk saya. Kalau dihitung, sepertinya broken heart bisa mencapai jumlah
jari di tangan, dengan skala paling ringan sampai skala paling berat. Setiap
broken, saya menyadari ada beberapa hikmah yang bisa diambil ketika
memperbaiki hati yang sedang patah.
DO THESE WHEN YOU R IN BROKEN HEART
Beri waktu untuk diri
sendiri. Ketika broken heart seringkali kita inginnya cepat-cepat berlalu.
Ingin bisa kembali seperti semula lagi. Sayangnya, tidak semua broken heart
bisa berlalu secepat angin. Apalagi yang skalanya besar, yang membuat dunia
kita serasa the end alias kiamat. Di saat seperti itu, berilah waktu untuk diri
sendiri . Bersabar dengan diri sendiri. Proses pemulihan tidak pernah sebentar, dan jangan kesal pada diri sendiri karena merasa begitu lemah. Setiap orang mengalaminya kok, bukan hanya kita saja.
Istirahat. Ketika
seseorang mengalami broken heart, pasti timbul rasa kesedihan. Seseorang
mungkin menutupi rasa kesedihan itu dengan bekerja semaksimal mungkin, tanpa kenal lelah. Kerja mati-matian supaya tidak usah kepikiran ke si dia. Untuk sementara biasanya ini berhasil, tapi kecapean dari over working justru
akan menambah rasa kesedihan dan stress. Luangkan waktu untuk beristirahatBersantai di rumah sambil
mendengarkan music yang tenang, berselonjor di sofa sambil menonton cerita yang
membuat nyaman (tentunya jangan nonton cerita cinta dulu, lebih baik komedi),
dan makan enak bisa membantu pemulihan. Usahakan juga untuk menyibukkan pikiran ketika istirahat dengan film atau buku yang ringan.
Liburan. Jika
memang bisa berlibur, why not? Beberapa liburan saya yang paling berkesan
adalah sewaktu saya sedang broken heart. Menjauh dari rutinitas biasa, mendapat
banyak pengalaman baru, berjalan di tengah orang yang tidak kita kenal, bahkan
hanya berbaring di tempat tidur hotel sambil menatap langit-langit sudah bisa menghibur. Ketika tidak
ada tekanan pekerjaan, batasan waktu, dan kebebasan yang jauh lebih banyak, broken heart dalam diri sedang dipulihkan.
Bersyukur.
Bersyukur? Boro-boro bisa. Yang ada malah ingin mengumpat dan menyumpah-nyumpah.
Depresi dan marah biasanya lebih tepat untuk orang yang lagi patah hati. Ok,
that’s right. Hak kita untuk depresi dan marah. Jangan ditahan. Hanya saja,
hidup tidak hanya untuk hari ini kan? Saat ini kita broken heart, tapi siapa yang tahu setahun lagi kita malah ada di tempat tak terduga dengan orang tak terduga? Jadi, berpikirlah panjang. Kadang ada hal yang harus diakhiri dalam hidup ini karena di masa depan ada hal
yang jauhhh lebih baik.
Mendekatkan diri ke
Tuhan. Kalau saya, karena introvert, jarang bisa curhat untuk masalah yang
dalam. Jadi curhatnya ke Tuhan. Mungkin saat curhat, seperti orang bego karena
ngomong sendiri, tapi satu hal yang saya percaya, Dia ada di sana. Dia
mendengarkan. Bahkan mungkin Dia menangis bersama-sama dengan saya. Dan
merasakan seperti itu saya benar-benar merasa dihibur. Saya memang sedang
jatuh, tapi tangan-Nya menopang saya.
PLEASE DON'T DO THESE WHEN YOU R IN BROKEN HEART
Cari pelarian. Memang kalau patah hati, hal yang paling enak dan melegakan adalah mencari pelarian alias cari co/ce baru.
Biarpun gak terlalu bisa menyembuhkan, setidaknya rasa sakit berkurang. Ok, rasa lega timbul, tapi biasanya cuma sementara. Dan kadang, bayangkan kita di posisi orang lain. Bayangkan kalau kita yang dijadikan pelarian. Bagaimana perasaan kita? Yups, tentu sakit hati kan? Apalagi kalau ternyata kita nya serius! So, jangan lakukan apa yang kamu tidak mau orang lain lakukan kepadamu.
Melampiaskan amarah ke
keluarga. Wajar, keluarga adalah sasaran paling enak untuk menjadi sasaran kemarahan. Kita selalu berpikir, toh keluarga orang terdekat. Apapun yang terjadi, mereka
tidak akan berubah.
Sekarang, mana yang lebih penting? Keluarga kamu atau orang
yang sudah memutuskan hubungan dengan kamu? Keluarga yang sudah ada
sepanjang hidup kamu, yang sudah berbagi banyak hal dengan kamu … atau orang
yang sudah menyakiti kamu, biarpun kamu masih cinta or sayang, tapi saat ini dia berlalu dari kamu? Saat broken heart, malah lebih baik mulai lebih memperhatikan keluarga, yang mungkin kamu jadikan latar belakang saat kamu berhubungan dengan si dia. Mereka selalu ada untuk kamu. Mereka juga yang
khawatir saat kamu sedih atau depresi.
Biarpun mungkin kamu tidak bisa menceritakan apa yang terjadi, tunjukkan
kalau kamu menghargai perhatian mereka.
Bersosialisasi.Kadang, orang yang patah hati malah lebih aktif, karena di tengah orang banyak,
rasanya kesedihan terlupakan. Apalagi kalau teman-teman kita
adalah orang yang membuat kita lebih banyak tertawa. Sesekali memang ok, tapi
semakin lama kamu menghindari rasa sedih itu, semakin besar kesedihan yang dirasakan. Dan pada akhirnya, kamu tetap harus menghadapi tembok kesedihan itu. Buat apa menunda-nundanya?
Tenggelam dalam
mengasihani diri. Hoi, putusnya hubungan bukan berarti pasti ada yang salah
dalam diri kita. Nothing wrong with you. Kadang putus hubungan itu dapat
diumpamakan seperti daun yang gugur di autumm. Mereka harus gugur karena tidak
tahan untuk menghadapi winter. Sebenarnya, gugurnya daun karena Tuhan
melindungi daun itu. Jadi, jangan berpikir bahwa kamu kurang berusaha, kamu
kurang baik, dan sebagainya. Hubungan itu memang harus berakhir, that’s all. Dan jika memang hubungan itu berakhir karena kesalahan kamu, jangan menyesali diri. Lebih baik intropeksi diri dan memantaskan diri, sehingga di hubungan selanjutnya, kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Ok, segitu yang bisa saya kumpulkan dari pengalaman pribadi.
Broken heart memang pengalaman yang super amat sangaat tidak enak, dan amit-amit, mudahan
tidak terjadi lagi. Tapi banyak hal yang justru bisa diperoleh pengalaman tidak enak itu. Setidaknya, saat saya
melihat ke ‘belakang’, saya bisa merasakan hikmah dari pengalaman itu, biarpun tetap tidak mau mengalaminya kalau waktu terulang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/