Ketika membaca buku "When God Writes Your Love Story", ada satu kalimat yang sangat menarik perhatian saya. "Cinta kekana-kanakan selalu membandingkan, mengharapkan, dan memperjuangkan hubungan yang aman. "
Membaca kalimat ini, membuat saya melihat hubungan pasangan di sekeliling saya, sekaligus melihat ke masa lalu (hubungan pribadi). Sebagian besar hubungan cinta yang saya lihat diwarnai dengan cinta yang tidak dewasa. Banyak konflik, pertengkaran, dan sakit hati yang tidak perlu terjadi karena cinta kekanak-kanakan. Hanya saja, terkadang kita tidak menyadari cinta yang kita miliki itu cinta yang tidak dewasa.
Saya coba rangkum beberapa point di sini mengenai esensi cinta dewasa menurut pendapat saya pribadi. Semoga menjadi pengingat bagi diri sendiri ketika suatu saat membangun courtship, dan mudah-mudahan bisa berguna juga bagi orang lain.
Based on commitment, above
feeling. Perasaan cinta memang perlu sebagai dasar dari suatu hubungan,
tetapi itu saja tidak cukup. Ketika sudah memutuskan untuk ingin lebih
mengenalnya, dan berusaha menjajaki kemungkinan untuk ke arah lebih lanjut,
buatlah komitmen dengannya. Komitmen berarti memilih dan memutuskan untuk
menjalani hubungan dengannya. Perasaan bisa naik-turun dan fluktuatif, tetapi
ketika sudah berkomitmen, apapun yang terjadi dengan perasaan kita, kita akan
menjalaninya dengan konsisten.
Trust. Become
posesif memang terlihat sangat romantis, tetapi kenyataannya, itu bukanlah
cinta yang dewasa. Percaya dengan komitmen kalian! Kepercayaan adalah salah
satu hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada si dia. Seringkali rasa
posesif disebabkan karena kurangnya rasa percaya diri pada diri kita. Of
course, kita juga perlu melihat karakter dan kepribadian pasangan kita. Jangan juga terlalu terbawa oleh blind trust, sehingga tutup mata dengan semua tingkah laku pasangan.
Faithful. Jaga
komitmen dengan memilih untuk setia kepadanya, setidaknya ketika sedang
menjalani hubungan. Selalu ada pria/wanita yang lebih baik, tapi kalau sudah memilih
dia, jagalah kesetiaan. Kalau memang hubungan terasa tidak cocok/ terasa tidak
dapat dilanjutkan/ menemui jalan buntu, baru putus secara baik-baik.
Secure.
Biasanya, pihak wanita yang lebih mudah merasa takut dan tidak aman karena penuh
emosi. Agak susah untuk merasa aman, apalagi bagi pasangan yang terpisah oleh
jarak. Tapi, kalau sekarang saja kita tidak merasa aman, apalagi nanti kalau
hubungan lebih jauh? Belajar untuk merasa aman dan mempercayai pasangan.
Change. Salah
satu bukti dari mencintai adalah perubahan.Perubahan terjadi bukan karena
paksaan dari pihak lain, tapi karena adanya kesadaran dari diri sendiri.
Keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik untuk dia. Keinginan supaya dia tidak menderita ketika sedang menjalin hubungan dengan kita.
Acceptance.
Menerima apa adanya. Kalau sudah berkomitmen ingin menjalani hubungan dengan si
dia, belajar untuk menerima kekurangannya dan kelebihannya. Bukan paksaanlah
yang mengubahkan seseorang, tapi penerimaan.
Baru segini yang saya dapat untuk esensi cinta dewasa. Mudah-mudahan listnya bisa diperpanjang. Tidak mudah untuk mempraktekkan cinta dewasa, tapi tentunya hidup adalah pembelajaran setiap hari bukan? So, pantang menyerah untuk memberi yang terbaik kepada pasangan kita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/