Ladang Bunga Matahari ternyata ada di Thailand! Wohh, gak
perlu jauh-jauh ke Eropa untuk bisa melihat keindahan ini. Yang pasti, cost ke
Thailand jauh lebih murah daripada harus ke Eropa. Biaya hidupnya juga jauh
lebih murah, jadi bisa dapet pemandangan indah dengan harga yang terjangkau.
Cuma, ladang bunga ini gak ada tiap tahun. Jadi gak bisa
seenak jidat datang, harus memilih waktu yang tepat. Perkiraan mekar penuh dari
November sampai Januari karena lagi full blooming, jadi datanglah diwaktu-waktu
tersebut. Kalau tidak, bunga matahari akan menunduk (sebelum waktunya) atau
sudah kehitaman (lewat waktunya).
Sunflower Field di Thailand berada di daerah antara Sapburi –Lopburi.
Dari Bangkok, saya menuju Lopburi dengan kereta api. Sebenarnya untuk rute Bangkok- Lopburi, ada
tiga sarana transportasi : kereta, shared minivan, atau private minivan.
Mengapa saya memilih kereta api? Yang jelas, private minivan
bikin kantong bolong. Dia minta 8000- 10000 Baht, dan jarak Bangkok-Lopburi itu
2-3 jam dengan minivan. Kalau grupnya banyak she ok naik private karena bisa
shared cost. Kalau cuma 2-3 orang, apalagi solo? Rasanya ogah d!
Shared minivan. Dia berangkat dari Mochit Bus Station (naik
BTS sampai BTS Mochit / MRT Chatuchak Park) menuju Lopburi, dengan perkiraan
waktu 2-3 jam, belum termasuk ngetem. Mochit Bus Station tidak terintegrasi dengan
MOchit BTS, sehingga perlu transportasi lain (taxi) sebagai penghubung dua
tempat ini. Di Lopburi, shared minivan akan berhenti di seberang stasiun
kereta, dan untuk kembali dengan minivan juga pemberangkatan dari situ.
Nah, kereta api yang merupakan pilihan transportasi saya. Kereta
berangkat dari Hua Lamphong Rail Station (terhubung dengan MRT Hua Lamphong)
menuju stasiun Lopburi. Ada tiga pilihan kelas, namun kelas kedua dan ketiga
tidak terlalu berbeda waktu namun harga berbeda bisa 5x lipat. Kelebihan kereta
adalah : jadwal sudah pasti (jamnya), jam perkiraan sampai sudah pasti
(walaupun orang Thai local bilangnya suka ngaret juga seperti di Indo) .
Jadwal kereta pulang pergi Bangkok-Lopburi sudah tertera di
bawah ini.
Namun hati-hati, jadwal kereta bisa saja ada yang tidak ada. Pembelian tiket lebih baik on the spot dan tidak perlu takut kehabisan karcis. Rata-rata penumpangnya sepi. Kereta pergi juga terbagi 2, yang Express dan Rapid. Saat saya datang, adanya yang Rapid yang siap pergi. Ya udah, ambil yang Rapid. Murah pula harganya, hanya 27 Baht one way. Kalau yang Express, harga 374 Baht namun waktu kedatangan hanya berbeda 1 jam dibandingkan yang Rapid.
Namun hati-hati, jadwal kereta bisa saja ada yang tidak ada. Pembelian tiket lebih baik on the spot dan tidak perlu takut kehabisan karcis. Rata-rata penumpangnya sepi. Kereta pergi juga terbagi 2, yang Express dan Rapid. Saat saya datang, adanya yang Rapid yang siap pergi. Ya udah, ambil yang Rapid. Murah pula harganya, hanya 27 Baht one way. Kalau yang Express, harga 374 Baht namun waktu kedatangan hanya berbeda 1 jam dibandingkan yang Rapid.
Saya pergi jam 09.25. Harusnya jam 07.00 sudah berangkat
agar sampai di Lopburi jam 10 an, tapi telat bangun. Sudah waswas karena pergi jadi
jam 09.25, tapi ternyata masih keburu buat liat Sunflower Field dan keliling-keliling
ke sekitar Lopburi. Sampai di stasiun Lopburi sekitar jam 13.00
O y, karena kereta berhenti di setiap stasiun dan tidak ada
pengumuman, kita sendiri yang harus aware. Jangan sampai kelewatan stasiun.
Saya pakai cara Google Maps untuk tahu posisi berada dimana dan sudah dekat
belum dengan stasiun Lopburi. Cocokkan juga dengan jam yang tertera di ticket
karena perkiraan jam bisa bikin kita lebih waspada kalau sudah sampai stasiun
tujuan. Cek nama satu stasiun sebelum Lopburi, jadi ketika lewat stasiun
sebelumnya, kita sudah aware untuk siap-siap mau turun. Ada kondektur she, dan
mantapnya kondektur hapal si penumpang A turunnya di stasiun mana, penumpang B
di stasiun mana, tapi tetap saja, kita sendiri harus waspada.
Sesampai di stasiun, langsung disamperin tukang taxi. Dia
langsung kasih liat foto Sunflower Field di hp nya dan Marygold Field. Nah,
tawar menawar deh. Dia minta 600, saya tawar 400. Kesepakatan di 500 Baht buat
kedua field itu. Dan supir taxinya recommended deh. Dia bawa kita
keliling-keliling dan cariin sunflower field yang ok punya. Beberapa yang kita
lewatin, dia bilang low dan emang bener, sunflower ny merunduk. Soal bahasa,
dia bisa bahasa Inggris pas-pasan tapi kalau kita ngomong, dia ngarti.
Akhirnya sampai di Sunflower field yang bunganya megar ke
atas semua. Widih, cakep banget. Langsung d turun buat menikmati field nya.
Btw, ini sembarang masuk ke kebun orang, tapi keknya ga ada masalah. Free of
charge alias gak ada biaya masuk. Sepanjang saya foto, gak ada orang yang
lewat, jadi sepi banget. Puas banget bisa foto-foto dan ambil video, sambil
jalan-jalan ngiterin sunflower field.
TIPS : Pakai
sandal jepit atau sandal jelek aja buat trip sunflower field. Cos begitu keluar
dari field ini, oleh-oleh tanah setinggi 2 cm numpuk di bawah sandal. Secara
ini farm orang, tanahnya gemburbanget. Sayang kalau pakai sepatu bagus. Tukang
taxinya sudah menyiapkan air dan ember
buat bersihin tanah di alas kaki, cuma sandal jepit mah lebih mudah
dibersihkan daripada sepatu.
Setelah itu, dibawa d ke Marygold Field. Kalau ini, depannya ada resto n café, n tanah belakangnya dijadiin obyek wisata. Untuk masuk, dikenakan biaya 20 Baht. Bisa mesen juga di depan resto n cafenya, dna kebanyakan orang local yang datang. Pelayanan di café depannya lama banget, jadi better pesen dulu, maen-maen di marigold fieldnya, trus baru datang ambil lagi. Cuma emang racikan tea n coffe di café ini enak, jadi puas d minumnya. Harganya juga gak terlalu mahal.
Sunflower field trip selesai, kembali ke stasiun Lopburi.
Liat-liat jadwal kereta paling cepat jam 4.26 pm. Jam masih jam 3. Bisa ke Sevel
Evelen dulu buat beli macem-macem, atua keliling di sekitar situ melihat street
food deket stasiun, atua bisa menyebrang dan melihat reruntuhan candi yang
letaknya persis di seberang stasiun kereta.
Kereta datang on time jam 4.26, Cuma di sini harus sangat
sigap. Pasalnya, kita berebut tempat duduk dengan anak-anak sekolah yang baru
pulang. Buat orang Indo yang terbiasa dengan kebarbaran kereta Bogor-Jakarta
(seperti saya), udah tidak kaget dengan kondisi seperti ini. Udah biasa sigap
begitu kereta datang, langsung hantam. Saya melihat bule yang agak shock saat
kereta datang, dan langsung dikerubungi sama orang yang berniat masuk sambil
sikut-sikutan (agak lebay).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/