Senin, 29 Oktober 2012

Aturan Kerja di Klinik Kecantikan

Sudah 4 bulan saya mulai bekerja di klinik kecantikan. Sejak bekerja di klinik kecantikan, jadi mengenal berbagai macam alat kecantikan. Rutinitas pun berubah, cara pandang berubah, sampai cara berpakaian pun berubah.

Bekerja di klinik kecantikan berbeda dengan di klinik biasa. Apa saja bedanya?
Peraturan pertama? Pasien bukanlah 'pasien' karena yang datang dalam keadaan segar bugar. Gak bakal menemukan orang demam, orang dengan kecelakaan lalu lintas, orang berdarah-darah karena tawuran atau kena mesin pabrik, Di sini yang datang dalam keadaan cantik-cantik dengan kulit bersih. Jadi, dokternya pun gak bisa sembarangan dalam pakai baju. Gak cukup sekedar rapi, tapi harus , modis, pake asesoris banyak (hal yang gak bisa saya lakukan).

Peraturan kedua? Di kecantikan itu amat sangat memperdulikan penampilan luar. Ga boleh ada jerawat, wajah harus mulus, badan pun harus ideal. Untuk jerawat dan kemulusan wajah, thanx to mama karena dari remaja menggiring saya (bukan hanya menyuruh, tapi benar-benar dipaksa) untuk facial setiap bulan.

Dulu, mendengar kata facial, saya sudah membayangkan kesakitan yang ok banget, karena setiap inci muka akan ditekan dan ditusuk saat proses ekstraksi komedo. Tapi hasilnya baru terasa sekarang saat mulai bekerja. Wajah saya bisa dibilang bolehlah .. tidak memiliki bekas jerawat yang kehitaman ataupun bolong-bolong geradakan).

Soal tubuh saya? Agak jauh dari ideal. Saya tuh pendek dan agak gemuk, unttungnya ada high heels yang memang menjadi bantuan tepat di saat-saat 'berat badan berlebih namun butuh keliatan kurus dengan instan')

Peraturan ketiga?  Bekerja di sini memang tanpa terlalu banyak tekanan seperti di klinik umum (apalagi 24 jam) dimana kita dibangunkan seenaknya begitu ada pasien datang. Di sini bebas dan bisa melakukan apapun sepanjang melayani pasien dengan baik. Tambahannya, kita bisa mendapat perawatan gratis karena tentu saja, wajah dokter dan beautician menjadi salah satu aset penting dalam klinik kecantikan. Jam kerja pun enak. Siang baru aktif .. 1.00 to 7.00. Jadi bisa leyeh-leyeh dulu di pagi hari sebelum memulai aktivitas.



4 komentar:

  1. Selamat malam, Mbak Cindy (boleh saya panggil Mbak, kan?)?

    Saya baca postingan Mbak soal aturan kerja di klinik kecantikan. Kebetulan saya juga mulai kerja di klinik kecantikan, Mbak. Tapi di Front Office. Saya mau minta saran, nasihat, dan tips dari Mbak Cindy, nih.
    Sebelum ini, saya belum pernah bekerja. Ini pekerjaan pertama saya. Sebelum ini juga saya belum pernah benar-benar dandan dan bergaul apalagi ketemuan sama banyak orang. Sekarang, sih saya udah mulai dandan. Beberapa bagian penmapilan saya juga saudah dirubah. Tapi kan itu belum cukup, Mbak. Perlu attitude juga. Katanya saya masih kaku. Kepribadian saya juga masih buruk. Sulit menerima kritik, misalnya. Saya nggak bermaksud apalagi sengaja berbuat gitu, sih, Mbak. Tapi mungkin karena udah lama begitu, jadi nggak sadar saat melakukannya.

    Nah, saya bermaksud minta nasihat, saran, constructive critics, sama tips dari Mbak Cindy biar saya bisa melebur dan survive di sini.
    Terima kasih, Mbak Cindy. sukses selalu. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam Mbak Ima. Ga masalah manggil apa aja :). Memang, biasanya di klinik kecantikan (dan saya rasa dimana saja) diperlukan keluwesan dan sikap supel untuk mengambil hati rekan kerja ataupun customer. Tapi ada satu hal yang patut diacungi jempol dari mba Ima, yakni mba Ima sudah menyadari kekurangan diri dan memiliki NIAT untuk berubah ke arah yang lebih baik. Saran saya :

      1. Perubahan adalah proses, jadi gak bisa dalam semalam mba Ima langsung berubah. Kadang malah kesalahan itu perlu. Dari kesalahan, lebih banyak yang bisa kita pelajari (tentunya kesalahan yang tidak disengaja y). Saya juga dulunya sangat kaku dan tidak luwes kok, tapi lama-lama, karena sering berhadapan dengan pasien dan customer, terlatih juga untuk lebih luwes.
      2. Sabar dengan diri sendiri. Kadang kita sebagai ce (makhluk yang lebih perasa), suka terlalu menyesali diri dengan kesalahan yang diperbuat. Setiap orang yang berbuat kesalahan itu wajar kok, yang penting adalah tanggung jawab terhadap kesalahan yang diperbuat. Jadi, jangan menyalahkan diri sendiri terlalu over y ...
      3. Filter setiap kritik yang masuk. Di lingkungan kerja, ada teman yang memang bermaksud memberi saran baik, tapi ada juga yang ingin menjatuhkan. Jadi terimalah kritik yang memang membangun, dan jangan patah semangat terhadap kritik yang menjatuhkan.

      Saya rasa sekian tips yang bisa saya berikan. Sukses juga untuk mba Ima, n fighting!!! :)

      Hapus
    2. Terima kasih atas nasihatnya, Mbak Cindy. :)
      Soalnya sekarang saya grogi banget di tempat kerja mesti bersikap gimana. Udah 2x ditegur ama senior.

      Hapus
    3. Iya sama-sama. Teguran diterima dengan lapang dada saja dan tunjukkan ke senior kalau kita menghargai tegurannya. Orang akan lebih menerima kita jika dia merasa dihargai. :)

      Hapus

C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/