Kamis, 07 November 2013

Mau Jadi Orang Kaya atau Orang yang Diberkati?

Kemarin saat ikut kebaktian di gereja setempat, khotbah yang dibawakan cukup menarik saya. Yup, sesuai judul postingan, si pendeta mengawali khotbah dengan pertanyaan, " Saudara lebih pilih mana? Menjadi orang kaya atau menjadi orang yang diberkati?"

Lho? lho?lho?

Kalau di kartun-kartun, pasti sudah ada tanda tanya besar di atas kepala saya. Bukannya sama saja, orang kaya itu y orang yang diberkati? Kalau saya pas ditanya gitu, dalam hati saya jawab .. y saya mau dua-duanya .. jadi orang kaya dan diberkati. Bahkan dalam otak saya sudah mikir, laa, kekayaan itu kan mengikuti berkat?

Tapi trus mikir lagi, kalau begitu orang miskin berarti orang yang gak diberkati? Bukan juga kan? Ada aja tuh, yang ikut Tuhan tapi kondisinya miskin. Tapi si orang miskin itu fine-fine aja.

Secara keseluruhan, khotbah kemaren agak mengubah pandangan saya. Apalagi saya dalam fase merasa diri miskin karena saudara sudah menunjukkan hasil (udah ada rumah, mobil), di sisi lain saya rumah ga ada (masih numpang sama ortu), mobil semua pinjaman alias angkot.

Setelah si pendeta ngomong panjang lebar, ada beberapa yang saya tarik point :
1. Kekayaan itu bisa bukan merupakan berkat. Si pendetanya bilang, kalau orang kaya nya dari hasil korupsi, apa itu bisa disebut berkat Tuhan?
"Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati."
(Amsal 20 : 21) 
Yup, bener banget. Kekayaan seperti itu pada akhirnya menjadi kutuk. Dan seperti dibilang di Injil, ada orang yang bersusah payah mencari kekayaan, tapi yang menikmati itu orang lain. Mungkin itu untuk orang yang dapet kekayaannya bukan dari prosesnya Tuhan kale y ..

2. Ada tertulis di Alkitab :

"Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."
(Amsal 10 : 22)

Laa, kalau gitu buat apa kita kerja? Mendingan kita doa aja terus, ?? Woi, jangan lupa ayat ini .. Semua yang kamu lakukan untuk tuanmu di dunia, lakukanlah itu untuk Aku. Yup, kerja itu merupakan salah satu bukti tanda cinta kita untuk Tuhan lho. Jadi jangan pake dalih ayat pertama itu supaya bisa males-malesan di rumah.

3. Trus, jadi mengerti bedanya kaya dan berkat. Kaya itu berarti berlimpah secara materi, tetapi berkat itu adalah suatu keadaan dimana kita bisa menikmati setiap kondisi yang kita alami, terlepas dari kondisi finansial kita. Berkat itu saya tangkap merupakan kondisi yang dibilang orang merasa berkecukupan. Seperti dibilang sama si pendeta kemaren, makan nasi sama garam terasa enak di lidah, makan di resto bintang lima juga enak. Naik mobil bmw enak, naik odong-odong juga terasa enak.

4. Akhir dari perenungan : saya bukan orang kaya (masih belum), tapi saya adalah orang yang SUDAH dan AKAN diberkati .. 

So, mau jadi orang kaya atau orang yang diberkati?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/