Minggu, 10 November 2013

Prinsip Jodoh Versi Pribadi

Akhir-akhir ini, ada pertanyaan yang mengganggu saya. Tidak seperti rasa sakit atau gatal yang sangat mengganggu, tapi lebih kepada rasa pegal yang menggigit pelan-pelan. Pertanyaan soal, yang mana neh yang terbaik buat saya?

Hehe .. Kalau membaca di atas, pasti langsung tahu 'rasa pegal'nya soal apa. Iya, soal jodoh. Gak tau cuma perasaan saja atau gimana, tapi akhir-akhir ini ada beberapa co (y, karena saya ce) yang kok rasanya berseliweran di hidup saya? Biasanya hidup saya adem ayem aja..

Memang saya punya banyak ada teman co (benar-benar teman co n no romance atau pikiran lebih jauh) tapi baru-baru akhir ini saya menyadari, beberapa memang potensial untuk diajak bicara soal jodoh...

Btw, dalam soal jodoh itu ada beberapa prinsip yang saya punya soal jodoh ... yakni .... 


1. Faith (seiman). Yang ini seh benar-benar mutlak. Why? Karena satu kalimat yang saya ingat dari kakak rohani saya sewaktu saya masih persekutuan kampus : "Memang elu mau ngeliat anak elu gak kenal Tuhan?" - sewaktu kita ngobrol-ngobrol soal PH. Ya, kalimat ini yang terus mengikuti saya dalam prinsip jodoh .. Dan bukan cuma seiman dalam arti iman KTP, tapi memang yang memiliki passion untuk kenal Tuhan, sayang sama Tuhan .. gak perlu yang sempurna, tapi yang mau belajar setiap hari dan adanya penyertaan Tuhan dalam hidupnya.

2. Friendship (teman yang udah kenal dari dulu). Ini adalah relatif buat saya, tapi saya jauh lebih senang jika jodoh saya adalah teman dari kecil. Mengapa? Karena semakin saya mengenal lingkungan asalnya, sekolahnya, asal keluarganya, saya sudah bisa mengira bagaimana orangnya. Dengan begitu, saya merasa lebih nyaman dan aman. Makanya saya tidak terlalu mau kalau dijodohkan ataupun berkenalan lewat media sosial karena saya tidak tahu latar belakangnya, tidak tahu lingkungan asalnya, bagaimana ia di antara teman-temannya, dll. Saya tidak bisa menduga bagaimana kepribadian orang tersebut.

3. Romance (ada rasa tertarik kepada dia sebagai lawan jenis).
Biarpun ini bukan hal utama, tapi ini juga bagi saya adalah mutlak. Memang, seringkali romance membuat kita buta (pengalaman pribadi selama SMA dan kuliah), tapi kalau tidak ada romance, rasanya seperti masakan tanpa bumbu gitu.

Jujur aja, sebagai ce (dan kata beberapa teman ce saya itu normal), katanya kita sebagai ce agak ill feel kalau ada co yang gak kita suka tau-tau mendekati ... Dan romance di usia saya sekarang ini, agak berbeda dengan romance sewaktu saya remaja. Romance bukan karena melihat si A cakep, si B pinter, tapi lebih karena omongan yang nyambung, kelakuan yang baik, kata-kata dia yang bisa membuat kita tertawa ... Di saat sekarang ini, rasanya fisik hanyalah no sedemikian (biarpun fisik penting juga).. tapi lebih kepada tingkah laku dan kepribadian ..

4. Permission. Ya, biarpun ke 3 hal di atas sudah ok, tapi kalau Tuhan tidak mengijinkan, pasti sia-sia aja, gak bisa ditelusuri lebih jauh ..

Btw, prinsip tiap orang menurut saya berbeda-beda, tapi pada dasarnya. no 1 dan 4 mutlak bagi setiap orang. No 2 dan 3 yang bisa dibilang relatif, karena tipe orang berbeda-beda. Ada saja yang merasa romance sudah cukup sedangkan friendship bisa dikembangkan setelahnya. Ada juga yang menganggap friendship sudah ok dan romance gak terlalu perlu.

Nah, dari prinsip-prinsip demikian, saya pakai untuk memilah beberapa co yang berseliweran, dan ...


Jeng,jeng,jeng ...


Hasilnya .....


Nothing ... Noone lebih tepatnya ... Jadi, sampai sekarang, belum ada yang bisa diajak bicara lebih lanjut soal jodoh .. Hanya saja, karena sebagai ce dengan umur yang terus berjalan, rasa-rasanya memang agak gatal kalau melihat hampir teman seangkatan dah pada married, dah pada punya anak, sementara diri sendiri masih gak ada kemajuan .. (bahasa kasarnya, pacar aja belum ada) ...

Tapi ...

Better wait for the right time than regret for a lifetime, right? 

Karena seperti kata-kata yang saya ucapkan ke diri sendiri untuk penguatan, belinya sekali untuk seumur hidup .. Jadi memang harus benar-benar dipikirkan matang-matang, dan sekali sudah menetapkan, konsekuensinya, apapun itu, kudu diterima ..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/