Rabu, 04 Maret 2015

Menjinakkan Insecure dalam Diri


Dari dulu, saya super takut saat berusaha menjalin hubungan dengan cowok, dan hanya bidang ini saja yang membuat saya tidak berkutik. Pada bidang lain, rasa takut bisa saya lawan sampai saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan rasa takut itu. Tapi dalam soal co? Saya yang kabur duluan dari tembok rasa takut itu. Kalau ada cowok yang mendekat, langsung saya tanggapi dengan sangat dingin. Langsung saya tolak dengan sinis.

Dulu saya tidak tahu mengapa bisa demikian, hanya tahu kalau semua co itu brengsek. Tapi baru-baru kali ini saya melihat, penyebabnya adalah perasaan tidak aman dalam diri. Rasa insecure. Takut kalau saya sudah jatuh hati dengan cowok tersebut, eh .. tuh cowok malah meninggalkan saya. Tuh cowok malah beraling ke cewek lain. Pengalaman masa kecil dan masa kuliah yang membuat saya semakin insecure dalam diri. Dan akibatnya, saat saya jatuh hati dengan cowok, saya juga membawa rasa parno dan insecure dalam diri. Dan entah mengapa, cowok2 itu selalu lihai mencium rasa insecure saya. Kadang mereka memanfaatkan rasa insecure saya untuk melihat, apakah memang saya fall buat co itu, karena di luar saya dibilang poker face n susah menunjukkan perasaan.



Dan menurut saya, co tipe begitu tipe yang egois. Makin ke sini, makin menyadari arti sesungguhnya dari kasih.

Kasih tidak mementingkan diri sendiri. 
Kasih tidak berusaha membuat orang lain sedih dan tidak berusaha mencari keuntungan diri sendiri. 

Dulu waktu kuliah, saya “senang” digitukan oleh co, karena berarti tuh co ada perasaan sama saya. Tapi sekarang, saya baru menyadari, co yang berbuat demikian itu tidak pantas saya tanggapi. Cuma y itu, kalau sudah main hati bawannya jadi susah.

Sekarang lagi mencari cara supaya bisa membatasi rasa insecure.  Tentunya rasa insecure perlu supaya kita jangan over confidence, tapi juga rasa itu jangan hiperaktif teuing! Dalam hal lain bisa, mengapa dalam hal ini jadi gak bisa? Setelah riset dan telaah diri, akhirnya menemukan beberapa cara untuk mengatasi insecurities dalam diri :

HILANGKAN PENYEBAB INSECURE
Kadang, medsos adalah salah satu sumber yang bikin kita insecure. Lihat cowok yang lagi deket sama kita ngelike foto teman kita, or komen ke teman kita, bikin kita langsung parno dan curiga. Daripada demikian, mending gak usah buka sosmed sekalian. Hilangkan aplikasi sosmed dari hp kita. 

MEMANTASKAN DIRI

Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas , dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas  atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal. tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah. 
( 1 Tim 2 : 9-10)

Seperti salah satu artikel bagus yang pernah saya baca, daripada pusing cari pasangan sana sini, lebih baik memantaskan diri. Benar banget! Insecure itu kadang timbul karena perasaan rendah diri. Jadi, tingkatkan kualitas dalam diri. Tingkatkan kepribadian yang ok, karakter yang baik – dalam konteks saya adalah sesuai dengan wanita Allah (patokan saya adalah Amsal 31 : 10 dst.), bukan cuma memperbaiki penampilan. Seperti kata Mario Teguh, “ Bukan buruknya wajah yang menjauhkan jodoh, tapi buruknya sifat.





DEEP TRUST PADA TUHAN 

Worrying is arrogant, because God knows what He’s doing.

Percaya sepenuhnya sama Tuhan, bahwa Tuhan selalu memberi yang terbaik. Saya suka menyebutnya dengan istiah “deep trust”. Kadang perasaan insecure terbukti tepat sasaran (dalam arti co nya berbagi hati, atau kitanya terlalu over confidence, dan sejuta hal lain). Tapi seringkali perasaan itu terbukti tidak benar. Dari 100 persen hal-hal yang kita takutkan, hanya 10 persen yang bisa kejadian. Kalaupun perasaan insecure itu benar, anggap saja lagi dilindungi sama Tuhan, karena Tuhan sudah menyiapkan yang jauh lebih baik.


SELEKSI COWOK UNTUK COURTSHIP

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan 
(Amsal 4 : 23)




Cinta itu harus realistis, harus bisa melihat kenyataan. Memang perasaan dapat melambung tinggi, tapi pilihlah cowok berdasarkan karakter dan kepribadian. Rugi banget kalau cuma liat fisik, karena fisik gak bertahan selamanya. Tapi karakter dan kepribadian melekat erat. Dulu saya memilih cowok dengan melihat fisik. Dan sekarang pun masih. But …. I can fall in love dengan fisiknya, tapi untuk bisa grow in love, saya lebih tertarik dengan karakter dan kepribadiannya. Cowok yang punya pendirian, cowok yang memegang kata-katanya, cowok yang bikin saya merasa secure, cowok yang bisa saya trust n respect, dan of course Godly man. Sayang, sampai sekarang masih belum  dikasih Tuhan cowok yang seperti itu.


INTROPEKSI DIRI


Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya 
(Amsal 9:8)

Kadang kita sibuk mencari jawaban ke luar, padahal mungkin jawabannya ada di dalam.  Jangan-jangan ada something dalam diri kita yang bikin orang lain insecure. Of course bukan kelebihan atau achievement kita (kalau co menolak kita karena merasa lebih weak, better buang tuh co ke luat). Maybe cara kita bersikap seperti ce yang terlalu bebas or gimana. Mungkin karakter dan kepribadian kita (yang tanpa kita sadari) agak-agak menggoda co or tepe sana sini. Kadang kita bisa gak sadar lho! Jadi, mulai sekarang intropeksi diri dan melihat



THINK POSITIVE
 
Apapun yang terjadi dalam hidup, selalu yakin ada hikmahnya. Mungkin perasaan insecure yang kita alami bisa membawa kita ke sesuatu yang bukan saja lebih baik, tapi yang terbaik. The best!  Selain itu, atau ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari kejadian tak enak yang kita alami.

“One day, someone will walk into your life and you’ll realize why it was never worked out with someone else. “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

C'mon! I ' m waiting your response ... /(^o^)/ /(^o^)/ /(^o^)/